Minggu, 09 Februari 2014

Untuk Anak Kelas 9





Masa depan dimulai
dari masa sekarang







Wahyu Indriyono,S.IP














```
W
aktu itu berjalan begitu cepat. Begitu cepatnya hingga kita terkadang tidak  menyadarinya. Perjalanan waktu yang begitu cepat itu saat ini telah mengantarkan kalian pada fase kehidupan yang kalian jalani saat ini. Sadarilah, bahwa waktu yang telah berlalu tidak akan pernah datang kembali. Karena waktu tidak dapat kita putar mundur kembali. Suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, kita dituntut untuk selalu menatap ke depan, menatap sebuah masa yang selalu penuh dengan tantangan-tantangan baru, dimana tantangan-tantangan itu ada untuk kita hadapi, kita selesaikan dan bukannya kita abaikan.

            Bersiaplah untuk menyambut masa depan kalian. Persiapkan segala kebutuhan masa depan kalian mulai dari hari ini juga, dari detik ini juga. Sadarilah bahwa tantangan yang akan kalian hadapi di masa depan tidak dapat dikatakan ringan. Saadarilah, bahwa masa depan yang akan kalian hadapi itu menuntut kalian mempunyai “amunisi” yang cukup untuk menghadapinya.

            Tidak lama lagi kalian akan menyelesaikan pendidikan di tingkat lanjutan pertama.  Kurang dari 1 tahun lagi, kalian akan mendapati diri kalian berada pada sebuah fase kehidupan yang baru. Pertanyaannya, seberapa baik kalian sudah mempersiapkan diri untuk itu? BIla diibaratkan sebuah perang, apakah persenjataan kalian sudah cukup untuk memenangkan peperangan yang akan kalian hadapi?
           
Mari kita coba berhitung dengan waktu. Bila saat ini kalian berusia 15 tahun,maka :
·         15 + 3 tahun (SMA/SMK/MA)                           = 18 tahun
·         18 + 4 tahun ( D3 / S1)                                      = 22 tahun, atau
·         22 + 3 tahun ( Bekerja)                                     = 25 tahun

Artinya, bila kita hitung secara sederhana, kita “hanya“ punya waktu 10 tahun untuk membekali diri kita dengan berbagai hal yang diperlukan untuk siap bertempur dalam sebuah medan peperangan di masa depan. Yang harus kalian ingat baik-baik, yang namanya tuntutan perkembangan jaman itu akan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Otomatis tantangan dan tingkat persaingan akan semakin tinggi juga.





   Waktu 10 tahun itu tidaklah lama. 10 tahun itu adalah sebuah waktu yang singkat, karena dalam waktu 10 tahun itu kalian punya target untuk :
·         Lulus Ujian Nasional tingkat SMA/SMK/MA.
·         Lulus menjadi seorang Sarjana Strata 1 atau Pendidikan Diploma.
·         Bekerja / berprofesi sesuai dengan keahlian yang kalian miliki.
Yang juga tidak bisa kalian kesampingkan adalah kenyataan bahwa pada usia di antara 23-25 tahun adalah sebuah usia yang ideal untuk menikah/berkeluarga. Rata-rata usia menikah bagi laki-laki adalah 24-25 tahun, sementara bagi wanita adalah usia 21-23 tahun. 
Kalian juga harus bisa menghitung usia produktif, sebuah rentang masa dimana kita mampu untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan. Dimana dengan penghasilan itulah kita membiayai hidup kita, membiayai hidup keluarga dan anak-anak kita kelak.
 Sekarang kalian bisa menggambarkan, bahwa 10 tahun itu bukanlah waktu yang lama. Karena masih banyak yang harus kalian persiapkan, masih banyak target yang harus kalian capai dan masih banyak prestasi yang harus kalian kejar. Dengan persiapan yang semakin matang, maka kalian akan relatif lebih siap untuk menyambut masa depan kalian. Sebaliknya, semakin kalian lalai dalam membekali diri untuk masa depan, maka kalian akan kedodoran dan mengalami banyak kesulitan.

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan untuk mempersiapkan menyambut masa depan itu?
1.      Bersungguh-sungguh dalam belajar.
Salah satu pondasi dasar kesuksesan adalah ilmu. Milikilah ilmu sebanyak mungkin. Milikilah ilmu..Milikilah ilmu..Milikilah ilmu… Ilmu disini bisa diartikan ilmu pendidikan dan pengetahuan dan juga ilmu kehidupan / pengalaman.  Mereka yang memiliki ilmu, relatif lebih mampu untuk bersaing dan memenangkan persaingan.  Oleh karena itu, kuasailah ilmu pengetahuan dan milikilah pengalaman.
2.      Mempunyai visi ke masa depan.
Milikilah visi / pandangan ke depan. Bahwa hidup dan kehidupan yang kita jalani ini adalah berjalan maju, bukan sebaliknya. Tataplah masa depan dengan penuh keyakinan. Tetapkanlah target, ingin seperti apa kalian 10-15 tahun kedepan. Berbicara tentang target dan visi kedepan, maka kalian juga dituntut untuk mampu menggunakan waktu dengan baik. Kalian harus mampu mengelola waktu dengan senbaik-baiknya. Keberhasilan atau kegagalan adalah sebuah konsekuensi logis yang terjadi pada setiap orang. Hadapilah keberhasilan dan kegagalan secara wajar.



3.      Bersikap dewasa.
Ungkapan “menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan” memang benar adanya. Setiap kita pasti akan bertambah tua, karena itu adalah hukum alam. Namun belum tentu setiap dari kita akan menjadi dewasa, karena itu adalah pilihan kita sendiri. Bersikaplah dewasa sesuai dengan usia. Jangan gampang mengeluh dalam menghadapi berbagai persoalan. Masalah itu tidak akan pernah berhenti untuk datang, karena masalah itulah yang sesungguhnya membuat kita semakin kuat. Masalah itu besar karena kita tidak mempunyai tempat yang cukup besar untuk menampungnya. Setiap kesulitan, setiap masalah pasti mempunyai cara untuk diselesaikan.
4.      Berpikir besar dan positif
Berpikir besar bisa diartikan optimisme. Tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan dan untuk dimenangkan. Percayalah pada potensi yang kalian miliki. Percayalah bahwa kalian pun berhak untuk memangkan sebuah persaingan. Setiap bentuk kekurangan yang kalian miliki adalah kelebihan bagi orang lain, sebaliknya setiap bentuk kekurangan orang lain adalah kelebihan bagi kalian. Cermatilah baik-baik apa yang bisa kalian lakukan dengan potensi yang kalian miliki. Asah dan latih terus sisi positif yang ada pada diri kalian.  Maksimalkan kekuatan dan kelebihan kalian untuk dapat memenangkan persaingan di masa depan. Jangan pernah takut dengan kelebihan orang lain, karena kalian juga memiliki kelebihan yang justru lebih baik daripada kelebihan orang lain. Jika orang lain bisa, maka kalian juga bisa.
5.      Jangan Mengabaikan Tuhan.
Apapun agama kalian, bagaimanapun kalian menyebut Tuhan kalian, bagaimanapun cara kalian beribadah, satu hal yang pasti kita harus percaya dan meyakini sepenuhnya bahwa Tuhanlah yang mengatur hidup dan kehidupan ini. Sandarkanlah diri kalian sepenuhnya kepadaNYA. Karena semua hal yang kita rencanakan akan menjadi sia-sia tanpa ijin-NYA.











I
nilah hidup dan kehidupan. Apa yang saya sampaikan ini bukanlah untuk membuat kalian justru merasa takut untuk menghadapi masa depan. Saya juga tidak ingin membuat kalian merasa terbebani. Apa yang saya sampaikan ini adalah sebuah kenyataan. Sebuah realita yang dihadapi semua orang. Saya menyampaikan ini agar kalian mempunyai gambaran dan mempunyai kesiapan untuk menyongsong masa depan kalian kelak.
Mungkin bagi sebagian orang , apa yang saya sampaikan ini terkesan terlalu jauh dan terlalu mengada-ada. Mungkin bagi sebagian orang apa yang saya sampaikan ini terlalu cepat untuk disampaikan kepada kalian. Namun faktanya, banyak anak-anak seusia kalian yang tidak mendapatkan penjelasan dan penggambaran yang cukup tentang hal ini. Faktanya, banyak anak-anak yang merasa kebingungan tentang apa yang harus mereka lakukan selepas menyelesaikan pendidikannya.
Apa yang saya sampaikan ini memang tidak akan menjamin kalian akan menjadi sukses dalam pendidikan, bekerja maupun dalam kehidupan pribadi kalian. Kesuksesan itu berada di tangan kalian sendiri. Namun setidaknya saya ingin berbagi kepada kalian, agar kalian mempunyai gambaran apa yang harus kalian persiapkan.
Saya secara jujur mengakui, bahwa saya adalah sebuah contoh nyata kegagalan. Saya adalah bukti kegagalan karena saya tidak mempersiapkan segala sesuatunya semenjak awal. Saya tidak punya kemampuan ilmu yang mumpuni, saya tidak mengelola waktu dengan baik, saya tidak berpikir besar dan positif. Waktu remaja yang Tuhan berikan kepada saya, hanya berlalu begitu saja tanpa mempunyai nilai tambah. Ketika menginjak usia 20 tahunan,saya mulai dihinggapi kegalauan tentang apa yang harus saya lakukan.
Satu-satunya hal baik yang pernah saya lakukan – dan hingga saat ini masih saya lakukan -  adalah saya suka membaca. Itulah satu-satunya sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang saya miliki. Memang Tuhan masih memberikan kesempatan kepada saya untuk memperbaiki segala bentuk kekurangan saya. Saya mensyukuri itu. Namun saya pun tidak bisa menutup kenyataan, bahwa saat ini teman-teman seangkatan saya, bahkan yang angkatannya di bawah saya, telah menemukan keberhasilan dan kesuksesannya. Sementara saya masih sibuk untuk menata diri menambal kekurangan saya akibat melalaikan kehidupan di masa lalu.
Kegagalan yang saya alami adalah sebuah bukti nyata bahwa ketika kita tidak mempersiapkan diri sejak awal dengan baik, kita hanya mampu menjadi penonton atas kesuksesan orang lain. Dan saya tidak ingin apa yang saya alami ini akan terjadi kepada kalian. Saya bisa bercerita karena saya sudah mengalami masa-masa sulit itu.
Jadi tatalah diri kalian. Sambutlah masa depan itu dengan penuh keyakinan dan optimisme. Bila kalian menatanya sekarang, insya allah masa depan itu menjadi mudah bagi kalian. Aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar